Gue mau cerita, selama 1 tahun gue ga pernah nangis dan seumur hidup gue, ga ada 1 film pun yang bikin gue nangis.
Tapi film Hachiko ini bisa bikin gue nangis mulai dari awal sampai akhir film, gue aja jadi malu sendiri kalo ingat gimana gue nangisin si Hachiko.
***
Hachiko diangkat dari sebuah cerita nyata yang terjadi di Jepang, Hachiko adalah nama seekor anjing. Tapi di film ini, cerita ini diceritakan tidak terjadi di Jepang.Suatu hari, Hachiko diselundupkan dari Jepang ke luar negeri. Hachiko adalah jenis anjing Akita yang langka dan mahal. Tetapi di tengah perjalanan Hachiko dapat kabur dari peti kayu tempat dia dikurung. Hachiko berjalan di daerah sekitar stasiun itu, sampai akhirnya seorang profesor perguruan tinggi menemukannnya. Dia kemudian mengambil anjing itu dan menanyakannya pada petugas stasiun. Petugas stasiun meminta profesor itu untuk memelihara, sampai akhirnya malam itu profesor itu membawa pulang Hachiko untuk dibawa ke penangkaran anjing liar keesokan harinya. Istri dari profesor ini tidak setuju jika mereka harus memelihara anjing sehingga Hachiko pun dibawa dengan sembunyi-sembunyi.
Keesokan harinya saat Hachiko akan diserahkan kepada penangkaran anjing liar mereka menolaknya , karena tidak ada tempat tersedia. Seharian profesor ini membawa Hachiko untuk mencari orang yang mau memeliharanya tetapi dia tidak menemukan satu pun.
Sampai pada akhirnya profesor itu yang memelihara Hachiko dengan beralasan pada istrinya bahwa Hachiko akan dipelihara hanya sampai ada orang yang ingin mengadopsi.
Selama itu, Hachiko dipelihara di gudang yang terletak di kebun belakang rumah profesor itu. Sampai pada suatu hari di tengah malam, hujan lebat. Profesor yang sedang tertidur tiba-tiba ingat dengan Hachiko dengan bergegas mendatangi Hachiko *disinilah gue mulai nangis*.
Akhirnya lama-kelamaan istri dari profesor ini dapat menerima Hachiko, Hachiko pun dipelihara di rumah ini hingga bertahun-tahun. Setiap hari Hachiko akan menjemput profesor itu sepulang kerja di stasiun. Setiap orang di stasiun mengenal Hachiko. Sampai suatu pagi, tiba-tiba Hachiko menjadi ribut saat profesor itu akan berangkat kerja. Dia berusaha mencegah profesor itu berangkat kerja.
Tidak disangka-sangka hal itu merupakan pertanda bahwa hari itu adalah hari terakhir mereka akan bertemu profesor itu. Sebab saat profesor sedang melakukan kuliah kepada mahasiswa-mahasiswa nya, dia terkena serangan jantung dan meninggal di tempat.
Hachiko yang tidak mengetahui hal ini tetap menunggu profesor itu hingga malam tiba. Hari demi hari berlalu, keluarga profesor itu berniat untuk pindah rumah dan Hachiko pun dibawa serta. Sampai suatu hari Hachiko berhasil kabur dari rumah dan dia pergi ke stasiun untuk menunggu profesor pulang.
Setiap hari dia menunggu disitu, saat malam hari dia akan tidur di bawah gerbong bekas. Hachiko pun menjadi legenda tempat itu dan dikenal oleh semua orang bahkan sampai masuk koran. Sejak saat itu banyak orang mengirimkan uang kepada Hachiko melalui perantara kepala stasiun.
Hachiko tetap setia menunggu majikannya kembali, meskipun di tengah salju dan hujan Hachiko tetap berdiri di depan pintu stasiun. Sampai pada akhirnya Hachiko meninggal di tempat itu.
***
Di dalam film ini, cerita ini diceritakan oleh cucu dari sang profesor yang membacakannya di depan kelas. Diceritakan cucu ini mendapatkan tugas mengarang dengan tema HERO, dan dia menganggap HACHIKO sebagai HERO dari kakeknya.
Sebenarnya waktu gue nonton film ini, gue udah dikasih tau kalau film ini benar-benar menyentuh jadi gue bisa-bisa nangis. Tapi gue pikir gue udah denger cerita tentang Hachiko ini ratusan kali, jadi gue ga akan nangis. Tapi ternyata akhirnya gue nangis.
Jujur, tadi waktu gue ngetik nih cerita gue jadi berasa sedih banget. Gue jadi berpikir apakah suatu saat nanti gue akan punya seseorang yang akan dengan setia selalu menunggu gue. tapi gue sadar hati manusia bahkan tidak semulia hati binatang.
Oh iya, di cerita aslinya sejak kematian Hachiko, pemerintah Jepang sangat menghormatinya dan membuatkan patung berbentuk anjing di depan stasiun tempat Hachiko selalu menunggu.
Jenis Film : Drama – Semua Umur (general)
Produser : Richard Gere, Bill Johnson, Vicki Shigekuni Wong
Produksi : Inferno Production
Durasi : 104
Pemain : Richard Gere
Joan Allen
Sarah Roemer
Erick Avari
Jason Alexander
Sutradara : Lasse Hallstrom
Penulis : Stephen P. Lindsay
Sebenarnya waktu gue nonton film ini, gue udah dikasih tau kalau film ini benar-benar menyentuh jadi gue bisa-bisa nangis. Tapi gue pikir gue udah denger cerita tentang Hachiko ini ratusan kali, jadi gue ga akan nangis. Tapi ternyata akhirnya gue nangis.
Jujur, tadi waktu gue ngetik nih cerita gue jadi berasa sedih banget. Gue jadi berpikir apakah suatu saat nanti gue akan punya seseorang yang akan dengan setia selalu menunggu gue. tapi gue sadar hati manusia bahkan tidak semulia hati binatang.
Oh iya, di cerita aslinya sejak kematian Hachiko, pemerintah Jepang sangat menghormatinya dan membuatkan patung berbentuk anjing di depan stasiun tempat Hachiko selalu menunggu.
Jenis Film : Drama – Semua Umur (general)
Produser : Richard Gere, Bill Johnson, Vicki Shigekuni Wong
Produksi : Inferno Production
Durasi : 104
Pemain : Richard Gere
Joan Allen
Sarah Roemer
Erick Avari
Jason Alexander
Sutradara : Lasse Hallstrom
Penulis : Stephen P. Lindsay
Sumber :
http://21cineplex.com/
3 komentar:
hi, first comment here.
btw, I like hachiko too.
and I was crying when I watch it.
malahan 2x nonton 2x pula nangis...hehe *so silly*.
btw, thank's for following my blog.
wanna change link?
sorry I mean wanna exchange link?
*forgive my bad english >___<*
iya..aq juga nangis banget itu. Aku kemarin coba tonton lagi, mewek lagi nih T.T
eh? mksdnya exchange link? tukeran link apa ? maaf baru banget nih di blogger...*jadi malu.....=="*
Posting Komentar